aku tak mengerti,
mungkin saking ku sayang sahabatku, sampai rasanya gatal sekali kalau tidak berkomentar, saat kutahu langkah-langkahnya bukan lagi ke arah yang seharusnya. terlalu sulit untuk tetap diam, di saat ku tahu sisi kita tak bersesuaian lagi. meski aku setengah mati berusaha untuk TIDAK men-judge siapa benar siapa salah. karena persepsi selalu bernilai relatif.
dan mungkin kadang itu mengganggumu. aku minta maaf (though however I never think I made mistake, honestly). betapa sulitnya menjaga hati ini tetap "rendah namun besar", pikiran tetap "bijak namun rasional". apalagi jika kadang, dalam kasus khusus, terkesan bahwa privacy-mu sedang ku terobos. karena sungguh tipis batasan antara *terlalu peduli* dan *masuk campur*. sungguh tipis.
yang pasti aku tetap mencoba untuk mengedepankan pikiran sehat daripada emosional yang sehat, meski itu juga berarti ku menerobos hakekat genderku.
aku hanya coba menjadi sahabat, saudara yang "baik". dan jika persepsi kita tentang "baik" itu berbeda, sekali lagi maaf.
0 komentar:
Posting Komentar