Tuhan Pernah Berbisik…
Ketika aku kirimkan padamu seorang teman, Aku tidak
memberikan seorang yang sempurna karena engkaupun tidak
sempurna. Aku mempertemukanmu dengan teman – teman yang
sama dengan mu, sehingga kalian dapat saling mengisi,
berbagi dan tumbuh bersama.
Jika engkau memancing ikan, ketika ikan itu terkait di mata
kail, hendaklan angkat dan jagalah ia dengan baik. Janganlah
sesekali kamu lepaskan ia begitu saja…. Karena ia akan
sakit oleh ketajaman mata kailmu.
Begitulah juga dalam kehidupan, janganlah kamu memberi
banyak pengharapan kepada seseorang, bila memang rasa itu
tak pernah ada.
Ketika engkau menyukai seseorang dan ia mulai menyayangimu,
hendaklah kamu bisa menjaga hatinya. Janganlah sesekali kamu
meninggalkannya begitu saja. Karena ia akan terluka oleh
kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan
segalanya selagi ia mengingat…
Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu
mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia
begitu tangguh, tapi cukuplah sebatas apa yang engkau
perlukan. Karena bila ia sekali retak, akan sukar bagimu
untuk menjadikannya kembali seperti semula.
Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah
seadanya. Jangan kamu terlalu mengaguminya dan janganlah
kamu menganggapnya terlalu istimewa. Anggaplah ia manusia
biasa, sehingga apabila sekali ia melakukan kesilapan maka
akan lebih mudah bagi kamu untuk menerima ketidak
sempurnaannya dan memaafkannya.
Berbagilah kasih, berusahalah saling menerima dan
peliharalah sifat mudah memaafkan. Begitu juga ketika kamu
bertemu dengan seorang yang membawa kebaikan kepada dirimu,
menyayangimu, mengasihimu dengan tulus dan sepenuh hati,
mengapa kamu harus lengah dan mencoba membandingkannya
dengan yang lain ??
Ingatlah, jangan pernah mengejar kesempurnaan, karena kelak
kamu akan kehilangan yang terbaik yang sudah kamu raih.
Ya Tuhan, terima kasih atas bisikan indah-Mu. Aku mohon ya
Tuhan, ketika aku menyukai seseorang, tolong ingatkan aku
bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi. Pada masanya
segalanya akan berakhir. Sehingga ketika ia meninggalkanku,
aku akan kuat dan tegar karena aku bersama Yang Tak Pernah
Berakhir, yaitu Cinta-Mu TUHAN…
Mencintai seseorang adalah keharusan,
Dicintai seseorang adalah kebahagian,
Tapi dicintai oleh Sang Pencipta adalah SEGALANYA..
Minggu, November 14, 2010
Aku Lebih Senang Persahabatan
Diposting oleh stephanie natalia mapaliey di 11/14/2010 11:26:00 PM
Label: poem
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar