ada mitos kalo 09-09-09 itu tanggal baik. dan ternyata bukan sebuah kebetulan jika di tanggal itu juga dia mengirim text message untuk sebuah pertemuan antara 2 sahabat yang terpisah lama. pertemuan yang secara spontan dan ambisius langsung kusetujui, secara kita telah terpisah sekian bulan sejak kunjungannya yang terakhir. dan dia masih sama. malah lebih baik dari terakhir kali ku melihatnya. momentum ini kumanfaatkan untuk membagi semua cerita, yang mungkin tak bisa kubagi pada sembarang orang. kudapati begitu banyak titik perbedaan yang secara gamblang dilafalkannya, sebagaimana seorang sahabat seharusnya. dan kadang kami berdebat. tentang semua hal. dari yang masuk akal, sampai yang tidak masuk akal. hal terbaik dari saat itu adalah bagaimana kami menikmatinya, menikmati perdebatan, menikmati tawa sesudah perdebatan itu, menikmati pertemuan kami kembali, menikmati apa yang seharusnya kami nikmati sejak sekian waktu yang lalu. ini adalah pembicaraan kami yang terbaik sejak kenal 2 tahun yang lalu.
dia mengerti. dia mengerti betapa aku bosan dengan apa yang sementara kujalani. dan dia memberi saran yang tepat. yang sampai saat ini menuntunku, tak peduli betapa kontroversinya pilihan-pilihan itu. yang aku perlukan adalah mengikuti kata hatiku sendiri. seberapa buruknya itu. karena ketika aku berusaha merasa nyaman dengan apa yang kupaksakan, seolah-olah itu keluar dari dalam hatiku, hasilnya akan buruk. dan ya, memang selama ini hasilnya buruk, tak seindah bungkusnya, tak senyaman kelihatannya. dia tidak menuduhku jahat, sebagaimana beberapa orang berpikir bahwa kebosananku terhadap apa yang dulu kupilih, adalah sebuah kejahatan. dia malah menuduhku pembohong. pembohong pada diriku sendiri. dan itu adalah kesalahan yang luar biasa besar, karena mungkin kelak akan ada masa dimana aku tak bisa memaafkan diriku sendiri, dan membuat diriku lebih tidak bahagia. dan tiba-tiba sementara pembicaraan itu berlangsung, aku menjadi sangat mengerti, tentang semuanya.
betapa makhluk yang kukira sinting ini, adalah pendengar yang terbaik. jauh lebih baik daripada orang lain mampu mendengarkanku. dia mengerti bahwa hal yang paling penting dalam sebuah hubungan adalah menjadi bahagia. itu saja. bukan air mata. bukan kekayaan. bukan popularitas. bukan eksploitasi. bukan juga komitmen. ini hanya mengenai apa yang membuat kita bahagia. sebuah pandangan sederhana yang membuatnya mendapat begitu banyak nilai plus dariku. karena dia apa adanya. menjadi dirinya sendiri. meski dia anak dari orang penting, yang seharusnya dapat memiliki apa yang dia mau.
dan entah karena pengaruh tanggal baik, atau ambiance, atau apapun itu namanya.... dia bertanya apakah detik ini aku bahagia. dan seingatku, aku tak pernah berdusta pada makhluk ini. dan aku bahagia, sebagaimana dia bahagia. bahagia karena it's the way too good to be true. dan ini hanya bahagia yang sederhana. bahwa kami menikmati every single second we got malam itu. menikmati hampir selusin bir yang kami berdua habiskan hanya untuk menemani pembicaraan ini. dan semua berlangsung tidak sebagaimana seharusnya. ini jauh lebih baik. karena kami mengerti, satu sama lain. jauh lebih dalam dari sebelumnya.
kami tidak perlu menunggu.menunggu waktu selanjutnya untuk menyadari apa yang kami hadapi. kami tahu ini adalah saatnya. kami hanya mencoba memanfaatkan momentum secara bijaksana. dan membuka hati untuk semua kemungkinan. jujur satu sama lain dan mencoba tidak neko-neko. aku harap ini membuat kami bahagia. dan hanya kami.
kami tidak butuh kata-kata untuk mengungkapkannya. kami hanya tahu dalam hati kami, dan mempercayainya. kami tidak butuh bertindak berlebihan untuk menunjukkannya. kami terlalu gila untuk terlihat normal.
namun kami juga tak tega untuk menempatkan kepentingan dan perasaan orang lain di titik nadirnya. kami perlu waktu, perlahan tapi pasti, untuk membuatnya jadi lebih mudah. dan itu yang sementara ku perjuangkan. ku harap ini tidak akan memunculkan musibah lagi. ku harap ini jadi pembelajaran, bukan penyesalan. dan untuk kali ini, pertama kalinya, aku merasa sangat perlu untuk meminta maaf. cos i cant handle it longer.
di sisi lain, di kehidupan yang lain, ada yang merasa bahwa aku adalah tipe yang mudah menyerah. terserahlah, yang aku tahu adalah : I am always fighting for everything I deserve to get. jika aku terlihat tidak sedang berjuang, mungkin ini hanya masalah layak atau tidak. dan untukmu, aku juga memohon maaf.
kuharap aku mendapatkan maaf dari orang-orang yang tepat. karena aku telah mendapatkan cinta dari orang yang tepat. tepat pada waktunya. 09 09 09.
dia mengerti. dia mengerti betapa aku bosan dengan apa yang sementara kujalani. dan dia memberi saran yang tepat. yang sampai saat ini menuntunku, tak peduli betapa kontroversinya pilihan-pilihan itu. yang aku perlukan adalah mengikuti kata hatiku sendiri. seberapa buruknya itu. karena ketika aku berusaha merasa nyaman dengan apa yang kupaksakan, seolah-olah itu keluar dari dalam hatiku, hasilnya akan buruk. dan ya, memang selama ini hasilnya buruk, tak seindah bungkusnya, tak senyaman kelihatannya. dia tidak menuduhku jahat, sebagaimana beberapa orang berpikir bahwa kebosananku terhadap apa yang dulu kupilih, adalah sebuah kejahatan. dia malah menuduhku pembohong. pembohong pada diriku sendiri. dan itu adalah kesalahan yang luar biasa besar, karena mungkin kelak akan ada masa dimana aku tak bisa memaafkan diriku sendiri, dan membuat diriku lebih tidak bahagia. dan tiba-tiba sementara pembicaraan itu berlangsung, aku menjadi sangat mengerti, tentang semuanya.
betapa makhluk yang kukira sinting ini, adalah pendengar yang terbaik. jauh lebih baik daripada orang lain mampu mendengarkanku. dia mengerti bahwa hal yang paling penting dalam sebuah hubungan adalah menjadi bahagia. itu saja. bukan air mata. bukan kekayaan. bukan popularitas. bukan eksploitasi. bukan juga komitmen. ini hanya mengenai apa yang membuat kita bahagia. sebuah pandangan sederhana yang membuatnya mendapat begitu banyak nilai plus dariku. karena dia apa adanya. menjadi dirinya sendiri. meski dia anak dari orang penting, yang seharusnya dapat memiliki apa yang dia mau.
dan entah karena pengaruh tanggal baik, atau ambiance, atau apapun itu namanya.... dia bertanya apakah detik ini aku bahagia. dan seingatku, aku tak pernah berdusta pada makhluk ini. dan aku bahagia, sebagaimana dia bahagia. bahagia karena it's the way too good to be true. dan ini hanya bahagia yang sederhana. bahwa kami menikmati every single second we got malam itu. menikmati hampir selusin bir yang kami berdua habiskan hanya untuk menemani pembicaraan ini. dan semua berlangsung tidak sebagaimana seharusnya. ini jauh lebih baik. karena kami mengerti, satu sama lain. jauh lebih dalam dari sebelumnya.
kami tidak perlu menunggu.menunggu waktu selanjutnya untuk menyadari apa yang kami hadapi. kami tahu ini adalah saatnya. kami hanya mencoba memanfaatkan momentum secara bijaksana. dan membuka hati untuk semua kemungkinan. jujur satu sama lain dan mencoba tidak neko-neko. aku harap ini membuat kami bahagia. dan hanya kami.
kami tidak butuh kata-kata untuk mengungkapkannya. kami hanya tahu dalam hati kami, dan mempercayainya. kami tidak butuh bertindak berlebihan untuk menunjukkannya. kami terlalu gila untuk terlihat normal.
namun kami juga tak tega untuk menempatkan kepentingan dan perasaan orang lain di titik nadirnya. kami perlu waktu, perlahan tapi pasti, untuk membuatnya jadi lebih mudah. dan itu yang sementara ku perjuangkan. ku harap ini tidak akan memunculkan musibah lagi. ku harap ini jadi pembelajaran, bukan penyesalan. dan untuk kali ini, pertama kalinya, aku merasa sangat perlu untuk meminta maaf. cos i cant handle it longer.
di sisi lain, di kehidupan yang lain, ada yang merasa bahwa aku adalah tipe yang mudah menyerah. terserahlah, yang aku tahu adalah : I am always fighting for everything I deserve to get. jika aku terlihat tidak sedang berjuang, mungkin ini hanya masalah layak atau tidak. dan untukmu, aku juga memohon maaf.
kuharap aku mendapatkan maaf dari orang-orang yang tepat. karena aku telah mendapatkan cinta dari orang yang tepat. tepat pada waktunya. 09 09 09.
0 komentar:
Posting Komentar