review bulanan

January almost over....

wuih cepatnya, padahal rasanya baru kemarin menyusun list "have to do in 2010". setelah sebulan yang "mellow", yang penuh resiko, yang penuh up and down, let's review, steph.
january berjalan malas, rasanya tak ada ubahnya tahun baru yang hanya disimbolkan dengan pergantian kalender, tak banyak yang berubah. pekerjaan, teman, keluarga, semuanya masih sama (lah memangnya harus berubah? hehehe).
mulai fitnes lagi, mulai berkomitmen terhadap "berharganya waktu", lebih berkomitmen dalam relationship, mulai belajar dutch (yang sebelumnya sangat dan teramat ogah2an), jadi point2 penting bulan ini. meski ada penyesalan, karena semua tak berjalan lagi dua dunia, namun tuntutan menjadi dewasa sepertinya harus diprioritaskan.
bulan february is coming, harus lebih giat gym, dutch harus lebih lancar, english juga tetap di-training. karena.... hanya 1 komitmen tahun ini : lebih menyayangi diri sendiri *narsis*....

Some people say they "just knew" that they were dating their future spouse. But what about the rest of us? What happens when you're not sure if he's The One? If you're considering long-term commitment or marriage, it's time to ask yourself some tough questions. Below, 10 signs that may indicate he's not for you.

1. You have a list of things he needs to stop doing/saying/wearing if he wants your relationship to work. If you're fixating on his flaws, he's either not the one you want or you're not ready for a serious relationship. Cutting him loose allows you time to grow and gives you the opportunity to meet a guy whose flaws you can embrace -- or at least accept.
2. You don't trust him. A small dose of jealousy can be healthy, but if you're hacking into his email account, and going berserk when he goes out without you, something's wrong. If there's something about him that truly warrants your distrust, then perhaps he's not the right one for you.
3. You avoid conflict at any cost. Fighting is healthy. And, when done right (in the non-accusatory, rational sort of way), it can be a great way to air grievances, fix problems in your relationship, and come to a deeper understanding of each other. Ignoring problems is not the same as having no problems at all... even if it looks that way.
4. When you're sad, you don't turn to him for comfort. When you're a giant ball of tears and snot, do you lock yourself into the bathroom so he can't see you at your worst? If you're worried about scaring him away, one of you isn't ready for total commitment. Mr. Right should make you smile through your tears and be a calming, not stressful, presence.
5. One of you is struggling with an addiction. He's sweet. He's exciting. He loves you very much. But he loves his alcohol habit or his weekly gambling fix more. Don't fool yourself into thinking that you can change him or that your relationship will be strong enough to withstand the heartache that addiction will inevitably bring. An addict may be able to change, but he'll do so on his own terms.
6. You can't really imagine him as the father of your children. Ask yourself: Would he make a great parent? Is he financially responsible? Would he be an equal partner in your future together? If you have doubts, he's probably not the one.
7. Your long-term, non-negotiable goals in life are incompatible. You want kids; he doesn't. You go to church every week; he's an atheist. He lives in the country and doesn't want to move; you can't imagine ever leaving the city. Superficial differences can be overcome, but differences in basic values are harder to smooth over. Ask yourself: "Would I be willing to compromise on this?" If the answer is absolutely not, you may not be right for each other.
8. You don't respect each other. He puts you down in front of your friends and complains about you to his parents. You roll your eyes when he talks because there's just something about him that embarrasses you. A relationship without respect can't sustain itself.
9. You're not attracted to him. Physical intimacy is a hugely important component of a romantic relationship. If he doesn't do it for you, he's probably not your best long-term match.
10. On paper he seems great, but you have this strange feeling... Don't ignore your gut. You may get along on a superficial level, but if your instincts are telling you he's not the one for you, listen. That little voice inside your head does not lie.

kemarin lg download, tiba2 ketemu lagi ini, entah karena memang lg ingin "quit my job" atau another awkward reason, i love this song! and gonna love dancing with this song either! 
 

come back, dan harus lebih memotivasi diri, karena capek tiap kali dengar : "are u getting fat?" or "stop eating rice", so Giselle and Bar, watchout!

(meski di hari kedua sudah mulai merasakan "kesakitan" itu lagi, tetap semangat!!!

akhirnya aku bosan dengan FB. sekarang menggandrungi twitter, sampe bela-belain create new account on tweetdeck.

unyil

ya ampun, semua yang terjadi hari ini mengingatkanku tentang unyil..... gym, makan siang, sampe lagu favorit link youtube di blog ini. semua yang sederhana, simple, tak muluk2, tanpa angan-angan, down to earth dan ketulusan. Aku benar2 harus menjadi gila untuk shut him down. aku butuh merancang mimpi yang luar biasa hebat sekedar untuk melupakannya. aku butuh ekstra kesabaran dan humble sekedar untuk tidak mengharapkannya kembali. aku butuh orang-orang luar biasa yang senantiasa meyakinkanku bahwa hidup ini penuh resiko, hanya untuk tidak menaruh harapan apa-apa lagi padanya. semakin lama kau tinggal, semakin erat kau mendekap, dan semakin tak terlepas. namun aku juga butuh hidup yang lebih sehat, tanpamu. dan saat ini aku mengambil resiko, bergantung pada sesuatu yang rapuh, fragile dan lembab. hanya untuk menghidupi hidup ini. aku bisa gila kalau begini terussss!!!

kurasa aku terlalu mencintai kekonyolan kalian, monyet-monyet, hihihihi

return from the death

2 bulan meninggalkan sejenak blog ini, rasanya ada milyaran items yang should be shared now...

dari kejadian yang standard, superior, deluxe sampai yang president suite (ini nih kalo terlalu "mendalami" pekerjaan sendiri, sampai penerjemahan blog pun pake istilah2 aneh dunia perhotelan begini ). 

dimulai sejak komitmen dengannya, yang awalnya berlangsung luar biasa dahsyat, dan perlahan tapi pasti luntur, hanya karena jarak ribuan kilometer yang tak seberapa.... yang terjangkau dalam 3 jam perjalanan saja (gosh, itu terlalu dekat!!) mengingat memori yang terancang sekian kalender, serta betapa kita bersikukuh bertahan di tengah pihak-pihak dan circumstances yang underestimate. semuanya membuatku menangis. menangis karena kita terlalu kuat untuk dihancurkan pihak lain, namun juga ternyata terlalu rapuh sehingga harus menyerah pada otak kita sendiri. pada rasionalitas yang selama ini membuatku tetap menjadi "manusia" dan bukan "alien"... berjuang di antara idealisme dan emosionalisme yang dahsyat... dan sempat beberapa saat membuatku jatuh. kuakui. aku sempat jatuh. sangat dalam. karenamu. 

dan kemudian pertengkaran hebat dengan oknum yang lain juga, karena cinta tak berbalas (ya ampun, dont u think it was look like a soap opera???) malu euuuyyy!

meski memang kau pernah hadir couple months dan setelah itu tak berstatus lagi, dipandang sebagai "opportunities" dengan senjata kalimat "i still will go on u", weekkksss... meski memang opera sabun ini sempat menjebakku dalam pertarungan mental couples of hour. bukan karena kehilanganmu, tapi karena mempertaruhkan dia, dia, dan dia lagi (ahahahaha lebay, padahal sih "dia" ini cuma refer ke 1 objek sajaaaaaaa)... aagghhh dan mungkin saat itupun aku memperlihatkan titik lemahku yang tak seharusnya di-show off. meski pada saat itu aku cuma bisa depend on miracle, eh ternyata miracle itu terjadi juga, saat kusadar bahwa titik lemah wanita adalah juga titik terkuatnya!! YAY!!

dan hari-hari dimana otakku berbanding terbalik dengan ekspektasi selama ini... mendidihkan banyak amarah dan triliunan komentar! untung selama ini sudah terlatih bagaimana menutup mata dan telinga untuk hal-hal boolsheet kan anjing menggonggong khafilah berlalu, jadi anjing-anjing sekalian!! perhatian perhatian.... terima kasih untuk memberi banyak perhatian pada hidupku... kadang kupikir aku masih jauh lebih populer daripada artis lokal yang cuma mejeng di video klip daerah dan kadang lenggak-lenggok di catwalk mall, hehehehehe

meski keraguan itu masih 1000%, namun di saat begini, tak ada salahnya mencoba bukan? karena bagiku : hidup adalah bagaimana mengambil resiko.. 

dan resiko yang kuambil ini... akan mengambil berbulan-bulan (lagi) dalam hidupku, sebelum kuputuskan...apakah ku terjembab atau melayang...

TUHAN, hanya Engkau yang tahu...