uih.... rasanya lama sekali kutinggalkan catatan harian ini, padahal udah hectic otakku saking banyaknya kisah yang harus kushare..
pengalaman natal terakhir di negeri antah berantah yang berjalan biasa2 saja, malah cenderung membosankan karna semuanya berjalan persis seperti yang kuperkirakan, terlalu statis dan tradisional... gereja yang penuh sesak, hampir gak bisa nafas, dapat tempat di balcony dengan keributan sana sini yang sangat menganggu kekhusukan... dan tetap kucoba untuk 'mempengaruhi' bukan 'dipengaruhi' dengan adat old school yang ada, seraya tetap mengambil sisi positif dan terlepas dari hingar bingar metropolis yang maha aneh...
sambil tetap kurenungkan makna natal yang sebenarnya, dimana semua ini masalah "mencuci hati" lagi, meski datangnya tiap tahun, tokh keistimewaannya masih terasa tiap tahunnya bahkan sampai sekarang... bukan hanya soal kue, softdrink, pohon natal, aksesoris, lagu natal, baju dan sepatu baru; dan bukan pula sekedar materialisme, kepadatan mall, nilai pergerakan uang yang fantastis.. tapi
semoga natal kali ini membuatku lebih mengerti tentang hal2 yang seharusnya kumengerti, dan lebih melupakan hal2 yang seharusnya kulupakan (bak deklamasi nih, soalnya kalo pake kalimat yang lebih simple ntar malah kebongkar sendiri rahasianya explicitely, gak bagus tuh...)
pengalaman natal terakhir di negeri antah berantah yang berjalan biasa2 saja, malah cenderung membosankan karna semuanya berjalan persis seperti yang kuperkirakan, terlalu statis dan tradisional... gereja yang penuh sesak, hampir gak bisa nafas, dapat tempat di balcony dengan keributan sana sini yang sangat menganggu kekhusukan... dan tetap kucoba untuk 'mempengaruhi' bukan 'dipengaruhi' dengan adat old school yang ada, seraya tetap mengambil sisi positif dan terlepas dari hingar bingar metropolis yang maha aneh...
sambil tetap kurenungkan makna natal yang sebenarnya, dimana semua ini masalah "mencuci hati" lagi, meski datangnya tiap tahun, tokh keistimewaannya masih terasa tiap tahunnya bahkan sampai sekarang... bukan hanya soal kue, softdrink, pohon natal, aksesoris, lagu natal, baju dan sepatu baru; dan bukan pula sekedar materialisme, kepadatan mall, nilai pergerakan uang yang fantastis.. tapi
semoga natal kali ini membuatku lebih mengerti tentang hal2 yang seharusnya kumengerti, dan lebih melupakan hal2 yang seharusnya kulupakan (bak deklamasi nih, soalnya kalo pake kalimat yang lebih simple ntar malah kebongkar sendiri rahasianya explicitely, gak bagus tuh...)